Rabu, 29 Januari 2014

Info ttng banjir

PR PLH




Bersama ini kami sampaikan laporan tanggapan terjadinya gempabumi di Perairan Selatan Selatan Cilacap, Jawa Tengah berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, Jakarta; USGS, Amerika Serikat dan data lainnya sebagai berikut:
1. Gempabumi tersebut terjadi pada hari Senin, 25 Januari 2014. Berdasarkan informasi dari BMKG kejadian gempabumi tersebut terjadi pada pukul 12:14:40 WIB, pusat gempabumi berada pada koordinat 8.48°LS dan 109,17°BT dengan magnitudo 6,5 SR (Skala Richter) pada kedalaman 48 km, berada pada 86,7 km tenggara Kota Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Menurut data dari USGS, pusat gempabumi berada pada koordinat 8.004°LS dan 109,238°BT dengan magnitudo 6,1 Mw (moment magnitude) pada kedalaman 83,2 km, berada pada 40,8 km tenggara Kota Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempabumi:
Goncangan gempabumi melanda wilayah selatan pantai Jawa Tengah, wilayah Yogyakarta, dan sebagian Jawa Barat. Wilayah – wilayah tersebut pada umumnya disusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen, batuan gunungapi, dan endapan berumur Kuarter (endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai, dan batuan gunungapi muda). Batuan sedimen dan batuan gunungapi berumur Tersier sebagian telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan endapan berumur Kuarter tersebut bersifat urai, lepas, belum kompak, sehingga bersifat memperkuat efek goncangan gempa.
3. Penyebab gempabumi:
Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, kejadian gempabumi tersebut  disebabkan oleh aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo - Australia.
4. Dampak gempabumi:
Menurut hasil rekaman seismometer di Pos Gunungapi Galunggung di Tasikmalaya, kejadian gempabumi tersebut memiliki durasi 370 detik dan amplitudo maksimum 42 mm. Pos Gunungapi Dieng mencatat kejadian gempabumi tersebut  memiliki durasi 291 detik, amplitudo maksimum 75 mm, dan adanya gempabumi susulan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kejadian gempabumi tersebut telah mengakibatkan kerusakan bangunan di daerah Banyumas, Yogyakarta, dan Purworejo. Goncangan gempabumi di 



pantai selatan Cilacap diperkirakan mencapai skala intensitas gempabumi V – VI MMI MMI (Modified Mercalli Intensity).
5. Rekomendasi:
  • Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.
  • Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan, yang energinya lebih kecil dari kejadian gempabumi utama.
  • Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun gempabumi berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami
Info ttng gempa bumi di yogyakrta 25 januari 2014 yg ke dua



TEMPO.COKebumen - Hingga Ahad siang, 26 Januari 2014, tercatat 23 kali gempa susulan di Kebumen. Gempa pertama terjadi Sabtu siang, 25 januari 2014, berkekuatan 6,5 skala Richter. Kekuatan gempa di Kebumen berangsur menurun.

"Rata-rata kekuatan gempa yang tercatat di alat kami sekitar 4 skala Richter. Paling besar kekuatannya mencapai 4,8 skala Richter," kata Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Ahmad Lani, Ahad, 26 Januari 2014.

Menurut dia, pelepasan energi gempa tersebut cukup positif karena bisa mengurangi pengumpulan energi yang bisa mengakibatkan gempa besar. Ia mengimbau kepada pemerintah daerah yang kawasannya berada di pinggir pantai, seperti Cilacap dan Kebumen, untuk mengantisipasi terjadinya gempa besar. "Mitigasi bencana di daerah pesisir harus lebih ditingkatkan karena Cilacap dan Kebumen sangat rawan tsunami," katanya. (baca: Mengapa Gempa Kebumen Tak Berpotensi Tsunami?)

Gempa Kebumen menyebabkan ratusan rumah di Banyumas, Cilacap, dan Kebumen mengalami kerusakan. Di Banyumas, sedikitnya 93 rumah mengalami kerusakan. Kepala Bidang Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Ahmad Suryanto mengatakan, di Desa Karangklesem ada 48 rumah rusak, empat di antaranya roboh.

Selain itu, gempa juga merusak 25 rumah di Desa Tumiyang, 16 rumah di Desa Pasiraman Lor, tiga rumah di Desa Candinegara, dan tiga rumah di Desa Cikembulan. "Tidak ada korban jiwa dalam gempa kemarin," kata Ahmad. Ia mengatakan korban gempa akan diberi bantuan bahan bangunan dan bahan makanan.

Di Kebumen, daerah terdekat dengan pusat gempa, tercatat ada tiga rumah yang mengalami rusak berat. "Bantuan logistik sudah kami berikan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin.